Breaking News
Kumpulan informasi aktual seputar peristiwa penting yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia, meliputi isu politik, kebijakan pemerintah, bencana, dan dinamika sosial masyarakat.
BRIMO BRIMO BRIMO BRIMO

Bupati Sujiwo Dorong Pembentukan Satgas Khusus Penanganan Stunting

BRIMO

Kabar Sungai Raya – Bupati Kubu Raya, Sujiwo, menekankan bahwa penanganan stunting tidak bisa hanya dibebankan kepada Dinas Kesehatan (Dinkes). Menurutnya, upaya pencegahan dan penurunan angka stunting merupakan tanggung jawab kolektif yang memerlukan sinergi lintas sektor, termasuk melibatkan masyarakat secara aktif.

Angka Stunting di Kubu Raya Meningkat, Bupati Sujiwo: Ini Tantangan Nyata,  Bukan Sekadar Angka - Sonora.id
Bupati Sujiwo Dorong Pembentukan Satgas Khusus Penanganan Stunting

“Stunting bukan semata-mata urusan Dinas Kesehatan. Ini tanggung jawab kita semua. Komunikasi antarinstansi dan kolaborasi dengan berbagai pihak eksternal sangat dibutuhkan,” ujar Sujiwo di Sungai Raya, baru-baru ini.

Klik Disini

Ancaman Jangka Panjang bagi Kualitas SDM

Sujiwo menegaskan bahwa stunting tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik anak, tetapi juga berpotensi mengganggu perkembangan kognitif dan kecerdasan anak. Kondisi ini bisa berdampak besar terhadap kualitas sumber daya manusia Indonesia, terutama dalam menyongsong generasi emas 2045.

“Kalau hanya gagal tumbuh secara fisik, mungkin masih bisa diatasi. Tapi jika sampai memengaruhi kecerdasan, itu jadi ancaman serius. Anak-anak ini yang akan menentukan masa depan Indonesia,” tegasnya.

Baca Juga : 444 Jemaah Haji Tiba, Pemkab Kubu Raya Harap Penambahan Kuota Tahun Depan


Kader Posyandu dan Guru PAUD Jadi Garda Depan

Bupati Sujiwo juga menyoroti peran strategis kader posyandu dan guru PAUD sebagai ujung tombak dalam edukasi dan deteksi dini masalah tumbuh kembang anak. Kader posyandu memiliki kedekatan sosial yang kuat dengan masyarakat, sementara guru PAUD dapat memantau langsung perkembangan anak usia dini.

“Mereka yang paling dekat dengan anak-anak dan keluarga. Jika mereka diberdayakan dengan baik, kita bisa lebih cepat mendeteksi dan menanggulangi stunting,” jelasnya.


Validasi Data dan Satgas Khusus Jadi Fokus

Sujiwo juga menyinggung pentingnya penguatan basis data. Ia menyebut sering kali terdapat ketimpangan antara data resmi dan kondisi di lapangan. Oleh karena itu, validasi data menjadi langkah krusial dalam menyusun kebijakan yang tepat sasaran.

Sebagai bentuk komitmen, ia membuka opsi pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Khusus Penanganan Stunting yang akan melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk organisasi keagamaan, pemuda, akademisi, dan tokoh adat.


Anggaran Bukan Satu-satunya Solusi

Meskipun Pemkab Kubu Raya berkomitmen menyediakan dukungan anggaran hingga ke tingkat desa, Sujiwo menekankan bahwa partisipasi masyarakat tetap menjadi kunci utama keberhasilan.

“Kami siap fasilitasi program percepatan penurunan stunting, tapi kalau masyarakat tidak terlibat aktif, sebesar apa pun anggaran yang digelontorkan tidak akan efektif,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *